Rabu, 15 Februari 2012

Justin Bieber's Concert in Indonesia

Justin Bieber’s Concert in Indonesia
Jakarta: SICC Bogor was the place where Justin Bieber’s fans as known as ‘Beliebers’ met their big idol on 23rd April 2011. Even though the concert was beginning at 8 pm, Belibers had made SICC Bogor very crowded since Saturday afternoon. They couldn’t wait to see Bieber. They also wore stuffS that showed the characteristic of Justin such as: purple t-shirt, purple eyeglasses, t-shirt that reads “I love Bieber” and many others. The concert that titled “Justin Bieber My World Tour” also made traffic jam on the streets in Sentul city.
The first song that Justin sang on that night was Love Me. With his black eye glasses, purple t-shirt, white pants and jacket, he danced with his dancers on this song and made the audiences shouted his name very loudly.
Not only singing and dancing, the singer that loves purple  greeted the fans too after singing Bigger,  gave a bucket of red rose to the Indonesia One Less Lonely Girl named Alyssa Daguise, showed his talent on breakdances when singing Runaway Love, and played his guitar with Dan Kanter when singing Never Let You Go on acoustic version. Along the concert, Beliebers were singing together with Justin.
This concert is also attended by Indonesian celebrity such as: Rossa, Melly Goeslaw, Anto Hoed, Aurel and many others.
Over all, Justin sang 17 songs on that night. After singing Pray, he went to backstage and suddenly the audiences shouted that they wanted more. Finally, the singer that got popularity from Youtube came back to the stage again and sang his spectacular song, Baby as a perfect closing song.


Minggu, 29 Januari 2012

best-friends-sip

one less lonely girl

twogether beautifully
three in one
fourever  missing each other

lovely loved by you

Senin, 16 Januari 2012

too cute to be true~


Luna cantik, Harry cakep. 
Luna Lovegood and Harry Potter are too cute to be true.
Luna Lovegood too amazing to be Mrs. Luna Potter.

Selasa, 01 November 2011

bioskop pertama

T
anggal 3 September 2011 merupakan akhir pekan yang kedatangannya elah kami tunggu-tunggu. Kami yang saat itu merasa jenuh dengan rutinitas sebagai siswi pengguna seragam putih-abu berpikir untuk menghabiskan hari Sabtu ini dengan sekedar ‘hang out’ bersama. Saya yang sejak lahir ini belum pernah mengecap asiknya menonton di bioskop, mengusulkan untuk pergi menonton bersama-sama sore itu.
Awalnya saya, Rizky, Amanda, dan Ika ingin pergi ber-empat saja, karena mencocokkan jadwal antara 4 orang saja sudah susah sekali rasanya, namun demi mementingkan keseruan yang akan kami rasakan bila pergi beramai-ramai akan jauh lebih mengasyikan daripada hanya pergi ‘hang out’ berempat, kami memutuskan untuk mengajak juga teman-teman yang lain.
Sayangnya teman-teman sebagian besar telah memilik acaranya masing-masing seperti pulang kampung ataupun bermalam minggu dengan pasangannya. Alhasil yang memutuskan untuk ikut dengan kami berempat hanya Lita.
Masalah kembali datang seakan-akan tak mengijinkan kami pergi. Ika diharuskan mengikuti club Biologi sampai pukul 6 sore begitu pula dengan Lita yang harus latihan Tae Kwon Do dan Amanda yang wajib menghadiri club Jepang nya. Berhubung jadwal menonton “Harry Potter and The Deathly Hollows Part II” di bioskop Wisata waktu itu hanya ada bagian pukul 13:45, 16:15, 18:45, 21:15, kami memutuskan untuk mengambil bagian pukul 18:45 karena hanya itu yang bisa kami ikuti. Ragu sempat menghampiri kami, karena film favorit kami itu manghabiskan waktu sampai 2 jam. mengerikan rasanya membayangkan pukul berapa akan tiba di rumah nanti.
Saya yang tak mau melepas kesempatan untuk menonton di bioskop untuk pertama kalinya dan Rizky, Amanda serta Ika yang juga tak mau kelewatan kesempatan untuk me-refresh otaknya, bersikeras ingin tetap pergi. Bagaimana tidak, seminggu penuh kami digojlok dengan ulangan yang tak henti-hentinya datang ditemani dengan  tugas-tugas yang serasa berlomba-lomba ingin membunuh kami semua. Rasanya tidak berlebihan jika me-refresh otak dengan menonton film yang terkenal di seluruh permukaan bumi ini. Kami sudah merencanakan untuk menonton film yang dimainkan oleh Daniel Radcliffe, Emma Watson dan Rupert Grint ini sudah sejak film ini diluncurkan secara bersamaan di seluruh Negara di dunia, tanggal 15 Juli 2011 namun karena penayangannya di Indonesia diundur akibat masalah perpajakan film, kami dan para penggemar Harry Potter yang kerap disebut ‘Harry Potter Freak (HPF)” terpaksa menahan keinginan kami dan menunggu lebih lama lagi. Setelah sekian lama menunggu waktu yang tepat, yang kami tunggu-tunggu telah tiba dan rasanya tak rela harus kehilangan kesempatan baik ini. Kami memutuskan untuk pergi dan masing-masing telah meminta ijin pada orang tua.
Kami berkumpul pukul 18:30 di rumah Rizky yang lumayan dekat dengan sekolah, tentu saja setelah mengantongi ijin dari orang tua. Sekali lagi, kami dipaksa menunggu. Lita yang hobi ngaret ini berhasil menyita waktu selama kurang lebih 30 menit. “Kalau kita dapat 5 tiket, seat mana aja, kita ambil! Kalau enggak, kanggoin asal copot film lain atau enggak ke SS aja”, saya berkata dengan pesimisnya.
Pukul 19:15 kami tiba di bioskop Wisata dan buru-buru ke lantai 2, terang saja saya yang sebelumnya belum pernah ke tempat ini merasa bingung kemana harus melangkahkan kaki sementara teman-teman yang lain juga bingung karena posisi barunya yang sudah direnovasi. Ternyata loket pembelian tiketnya ada di lantai 3, kami mempercepat langkah sebisa mungkin agar tak membuang waktu yang kami punya.
Beruntung tiketnya masih tersisa, hanya saja seat yang kami dapatkan tinggal deretan depan. Setelah memasuki bioskopnya saya merasa benar-benar kagum, layar sebesar kurang lebih 20 x 30 meter itu ditonton puluhan pasang mata. Saya tahan kekaguman ini dan segera mencari tempat untuk duduk. Benar saja, akibat ulah Lita, kami kelewatan 30 menit pertama film spektakuler ini. “Gak apalah, lain kali kita tonton ulang film ini atau beli aja CD nya di sakura, kan beres?”, kata Rizky.
Awalnya tempat duduk di deretan depan ini bukanlah masalah bagi saya, namun lama kelamaan, pegal rasanya leher ini menatap layar bagian atas. Benar saja, kami harus mendongak lebih ke atas jika ingin melihat wajah para pemain film ini sementara kami juga harus membaca ‘subtitle’ nya agar bisa lebih mengerti alur ceritanya berhubung film ini film Inggris yang digarap di London pula.
Menit demi menit berlalu, ketegangan mulai terasa di bagian perang film ini. Lalu saat duel antara Lord Voldemort (Pangeran Kegelapan yang jahat) dengan Harry Potter ( Pria gagah berani yang baik hati) berlangsung, tongkat Harry terjatuh dan tiba-tiba terdengar suara anak kecil yang panik, “tantee, tantee, tongkatnya tante”. Dalam sekejap manusia seisi bioskop itu pun tertawa terbahak-bahak karenanya.  
Tangis dan tawa menjadi satu. Tak kuasa rasanya menahan air mata saat adegan mengharukan antara Profesor Snape (Guru ilmu pertahanan terhadap ilmu hitam serta mantan Kepala Sekolah Hogwarts) dan Harry Potter. Air mata saya berjatuhan dan hal itu sukses membuat ketiga sahabat saya ini menertawakan kecengengan saya yang dianggapnya lucu.
Dua jam berlalu, film ini pun selesai. Kami berlima yang sudah jadi berenam karena kedatangan adik Lita yang awalnya kami kira Ia kekasihnya Lita memutuskan untuk mengisi perut yang lapar ini. KFC menjadi pilihan kami untuk makan malam.
Setelah menghabiskan ‘Kolonel Yakiniku’, kami bergegas untuk pulang. Lita dengan motor bisonnya melesat dengan kecepatan tinggi bersama adiknya. Rizky dan Ika kembali ke rumah Rizky karena motor Ika masih disana. Lalu saya dan Amanda langsung ke Muding Permai untuk mengantar Amanda ke rumahnya.
Di perjalanan pulang, saya merasa aneh dengan pemandangan di jalan raya yang mulai sepi. Bagaimana tidak, ini sudah menunjukkan pukul 9 malam lebih. Rasa khawatir mulai menghantui. Takut jika nanti akan dimarahi orang tua. Syukurnya, setelah tiba di rumah, ibu sama sekali tidak mempermasalahkan hal tersebut dan malah menanyakan bagaimana perasaan saya saat itu. Benar-benar melegakan. Pengalaman pertama ke bioskop ini benar-benar tak akan saya lupakan.